
PANJI-PANJI CINTA
Matamu memancarkan sinar penuh kemenangan
Bibirmu memamerkan senyum keangkuhan
Langkahmu meniti seolah kaulah terhebat
Dayamu kau buat seolah kau paling sempurna
Kau penuhi pikirmu
Kau selalu jadi pujaan bagi setiap netra mamandang
Kau rasuki anggapmu
Kau tersanjung oleh syair-syair indah dari beribu dara
Puaskah kau?
Dengan cerita picisanmu sendiri…
Banggakah kau?
Dengan senyum getirmu itu
Yakinkah kau?
Apa kau bertahta atas sanjungan para jelita?
Apa yang kau mampu sejatinya?
Menebar kepalsuan?
Meletakkan sinar rayuan?
Mengharap sanjungan?
Atau
Sekedar berdiri bersama panji-panji cinta yang kau punya
Ah…dasar Klise!!!
Seberapa lama kau kibarkan panji-panjimu itu?
Sepanjang hayatmu kah?
Sepanjang kau punya pesona kah?
Ah…dasar pecundang!!!
Buang saja panji-panji cintamu itu
Aku tak ingin memandangnya
Hanya kelam dan kusam yang ku pandang darinya
Aku tak butuh
Matamu memancarkan sinar penuh kemenangan
Bibirmu memamerkan senyum keangkuhan
Langkahmu meniti seolah kaulah terhebat
Dayamu kau buat seolah kau paling sempurna
Kau penuhi pikirmu
Kau selalu jadi pujaan bagi setiap netra mamandang
Kau rasuki anggapmu
Kau tersanjung oleh syair-syair indah dari beribu dara
Puaskah kau?
Dengan cerita picisanmu sendiri…
Banggakah kau?
Dengan senyum getirmu itu
Yakinkah kau?
Apa kau bertahta atas sanjungan para jelita?
Apa yang kau mampu sejatinya?
Menebar kepalsuan?
Meletakkan sinar rayuan?
Mengharap sanjungan?
Atau
Sekedar berdiri bersama panji-panji cinta yang kau punya
Ah…dasar Klise!!!
Seberapa lama kau kibarkan panji-panjimu itu?
Sepanjang hayatmu kah?
Sepanjang kau punya pesona kah?
Ah…dasar pecundang!!!
Buang saja panji-panji cintamu itu
Aku tak ingin memandangnya
Hanya kelam dan kusam yang ku pandang darinya
Aku tak butuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan komentar